Powered By Blogger

Senin, 19 Desember 2011

Selayang Pandang

Banyumas sebagai pemasok terbesar larva gurami di Indonesia tidak salah bila memiliki cap sebagai "kampung gurameh". Budidaya yang dilakukan masyarakat Banyumas terhadap ikan gurameh sudah dilakukan secara turun-temurun dan konon merupakan warisan dari nenek moyang yang terpelihara dan menjadi budaya pada beberapa daerah di wilayah Kabupaten Banyumas. Sekilas kembali pada masa yang lalu, masyarakat petani pembudidaya yang tersebar di hampir seluruh wilayah Banyumas melakukan usaha tani bididaya ikan gurami berbarengan dengan tanaman padi (mina padi), keselarasan yang terjadi secara baik dijaga oleh masyarakat. Adapun pola pemeliharaan secara minapadi yang dilakukan oleh masyarakat petani Banyumas adalah dengan mendederkan telur gurami disawah berbarengan dengan masa setelah pengeringan sawah dimana padi habis dipanen, dengan harapan ketika sawah akan ditanami padi petani panen ikan gurami (ukuran biji oyong atau 3/4) sehingga tanah sawah dimanfaatkan secara optimal. Tahun-berganti tahun Banyumas kedatangan pedagang ikan hias dari Tulung Agung yang pada akhirnya menjadi jalur perdagangan larva gurami regional.
Pedagang Tulung Agung yang datang ke Banyumas membawa ikan Hias secara rutin dan pulang dengan bak kosong (tidak ada muatan), potensi ini dimanfaatkan secara baik oleh pedagang-pedagang tersebut dimana Banyumas yang memiliki potensi sebagai penghasil larva gurami dan lokasi di Tulung Agung sebagai daerah pendeder gurami. sampai akhirnya pedagang dari Tulung Agung membeli larva dari Banyumas untuk di budidayakan di daerahnya yang nantinya menjadi cikal-bakal saluran pemasaran regional larva gurami. Hal ini sangat diminati oleh masyarakat petani gurami di Banyumas dan tanpa disadari terjadi perubahan budaya dari pendeder manjadi pemijah dengan alasan utama yaitu petani lebih cepat mendapatkan hasil dari menjual larva gurami jika dibandingkan dengan melakukan pendederan. Terjadi perubahan yang sangat nyata pada areal persawahan dengan disulapnya menjadi kolam-kolam yang berisi induk gurami.
Saat ini hampir dipastikan sebagian besar petani gurami di wilayah Banyumas adalah pemijah, secara tidak langsung Budidaya mengalami penurunan karna hanya mampu menjual larva gurami. Karna petani gurami tidak mampu menjual selain larva gurami (telur) dikarenakan harga yang terlalu mahal jika dibandingkan dengan Tulung Agung. kesimpulannya Banyumas merupakan pemasok terbesar larva gurami (telur) bukan benih gurami dan saat ini pemda setempat sedang gencar-gencarnya memproklamasikan Banyumas Minapolitan dengan harapan Banyumas sebagai sentra penghasil gurami konsumsi terbesar di Indonesia. apapun yang terjadi MAJU BANYUMAS!

Minggu, 30 Oktober 2011

Banyumas Minapolitan oh banyumas...

Kabupaten Banyumas sangat berpotensi untuk pengembangan budidaya perikanan darat. Kabupaten Banyumas memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk luar, yaitu telah memiliki pasar sendiri baik lokal maupun regional dan kualitas ikan terjamin. Ketersediaan lahan untuk pengembangan budidaya perikanan masih sangat luas (628.51 Ha atau 4.25% dari 14770 Ha lahan yang dapat dimanfaatkan untuk bididaya perikanan.
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu sebuah perencanaan MINAPOLITAN yang berorientasi pada upaya peningkatan dan pembentukan sistem mekanisme produksi sentral minapolitan dari hulu ke hilirnya termasuk sistem pemasaran, sehingga semua potensi minapolitan di Kabupaten Banyumas dapat dikelola dengan baik dan menjadi sektor unggulan.
Tidaklah main-main pemerintah Kabupaten Banyumas dengan perencanaan minapolitan ini, terlihat kesiapan Kabupaten Banyumas mulai dengan : 1. SK Bupati tentang Penetapan Lokasi Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Banyumas Nomor 523/673/2008; 2. SK Bupati tentang Kelompok Kerja Program Pengembangan Minapolitan Kabupaten Banyumas Nomor 523/674/2008; 3. RIPJM; 4. Masterplan Minapolitan; 5. DED; 6. RPJM Minapolitan. semua kesiapan dinilai sudah layak untuk menjadikan Kabupaten Banyumas sebagai Kota Minapolitan, jika semuanya berjalan sesuai dengan perencanaan tanpa adannya kepentingan yang memihak. 
Adapun lokasi Minapolitan terdiri dari 10 Kecamatan yaitu : Kedungbanteng, Baturraden, Sumbang, Kembaran, Sokaraja, Sumpiuh, Kemranjen, Karanglewas, Cilongok dan Ajibarang. dengan struktur ruang kawasan sebagai berikut :
  1. Sentra Kawasan Pemasaran; Pusat di Kecamatan Ajibarang, meliputi Kecamatan Ajibarang dan Cilongok.
  2. Sentra Kawasan Pembenihan; Pusat di Kecamatan Kedungbanteng, meliputi Kecamatan Kedungbanteng, Baturraden dan Karanglewas.
  3. Sentra Kawasan Pembesaran; Pusat di Kecamatan Sukaraja, meliputi Kecamatan Sukaraja, Sumbang dan Kecamatan Kembaran.
  4. Sentra Kawasan Industri Olahan; Pusat di Kecamatan Sumpiuh, meliputi Kecamatan Sumpiuh dan Kemranjen.
Penyajian di atas sebagai wacana yang sedang berjalan kita selaku tim bakul_endog sepenuhnya mendukung pada kebijakan yang memihak pada petani/rakyat. 

Senin, 16 Mei 2011

Langkah Pemesanan Telur Gurami di Bakul_Endog

-pesan via. email bakulendog@yahoo.com 


atau via sms 085647757714













-order diatas 50,000 butir telur













-pembayaran melalui rek BNI / BCA (pengiriman no. rek setelah deal harga)


-konfirmasi pembayaran via email/sms besarta alamat tujuan pengiriman















-pengiriman paket telur gurami

 



-konfirmasi kondisi paket telah sampai.
-menerima sms/telfon 24 jam

Selasa, 08 Maret 2011

Telur Gurami Bule part. I

sekedar share, kebetulan induk gurami bule/putih nelor dan ini lah hasilnya









Telur gurami bule usia 5 hari masih dalam bak

Minggu, 27 Februari 2011

"ngunduh susuh"

Assalamu'alaikum... 

27/02/2011 pagi pukul 07.00 Grendeng di selimuti kabut tebal, ku minum teh hangat buatan "emang burjo" agar tubuhku terasa hangat. Pagi ini saya berniat melihat kolam indukan karna kemarin sudah terlihat induk gurami "ngusung" sarang, tepat pukul 07.30 saya berangkat menuju TKP.




 

Setengah jam perjalanan sampailah saya di tepi kolam sambil memandang sarang gurami yang saya incar, semoga hasilnya banyak dan cukup untuk menutup kekurangan order jogja. Tanpa pikir panjang saya langsung turun ke kolam untuk "ngunduh susuh" (istilah petani banyumas), hati-hati ku ambil sarang yang terlihat padat terisi telur gurami. Satu persatu lilitan ijuk bahan pembuat sarang ku pisahkan dari telur gurami dan terlihat butiran-butiran kecil memenuhi bak dan terlihat masih berupa telur bulat (muda), untuk telur bulat biasanya sangat digemari oleh broker-broker yang biasa mengirim ke luar jawa.
Kegiatan "ngunduh susuh" umumnya dilakukan pada pagi atau sore hari, tapi tergantung ada tidaknya induk gurami yang "ngusung" (membuat sarang). Petani pemijah biasanya melakukan sendiri kegiatan ini namun tidak semuanya begitu ada pula beberapa petani yang menyerahkan seluruh proses kegiatan pada pengepul, disini dibutuhkan kepercayaan dan kejujuran baik dari petani atau dari pengepul. Dari satu kolam ke kolam lainya, terus menerus mengambil sarang gurami sudah berjalan dengan modal kepercayaan yang telah diberikan petani saya bongkar sarang gurami milik petani-petani. 
Tanpa terasa saya sudah berkeliling kolam kurang lebih 1 jam, yap sekarang waktu menunjukkan pukul 09.00 tepat. Berhubung kebanyakan hasil "ngunduh susuh" yang saya dapatkan adalah telur maka saya bergegas pulang ke rumah guna melakukan perlakuan lebihi lanjut pada telur gurami, ditambah rasa lapar yang mendera (sebenarnya sih karna lapar saya pulang hehehehe). 
Semoga cacatan saya kali ini sedikit banyaknya bermanfaat untuk pembaca sekalian, sekian terimakasih wassalam.

Sabtu, 26 Februari 2011

Penyakit pada telur gurami

Tidak semua telur gurami yang saya angkat dari kolam mulus dapat saya kirim atau budidaya lagi, penyakit kadang atau malah bahkan sering pada musim-musim tertentu menyerang telur gurami. Penyakit tidak datang dengan sendirinya melainkan ada beberapa faktor yang menjadikan suatu penyakit, antara lain :

  1. lingkungan ; yaitu tempat hidup ikan seperti kolam, sawah, rawa, sungai atau perairan sejenisnya
  2. inang ; adalah ikan atau "subjek"
  3. patogen ; organisme pembawa penyakit atau penyakit itu sendiri.
Ketiga faktor ini saling berhubungan dan mendatangkan penyakit, dengan kata lain timbulnya penyakit pada inang merupakan hasil interaksi yang tidak serasi dengan lingkungan, inang, dan organisme penyakit. Namun pada telur gurami kebanyakan penyakit yang menyerang adalah dari faktor lingkungan yang kurang baik dan penyakit yang mendera adalah jamur yang menempel pada telur gurami.
Budidaya/ pembenihan gurami yang kebanyakan dilakukan di tempat kami masih 90% mengandalkan kondisi alam, sebab sangat tidak dimungkinkan untuk menerapkan teknologi yang tergolong "mahal" (hatcery) pada petani yang mayoritas dalam kondisi "kurang" mampu.  

Dengan segala keterbatasan yang kami punya mencoba untuk memberikan pelayanan terbaik yang kami bisa dalam memenuhi kebutuhan pendeder akan telur gurami yaitu dengan seleksi telur gurami sebelum pengiriman.

Jumat, 25 Februari 2011

Packing packing packing susuh grameh!!!







selesai sudah "ready to GO!!!"

Assalamu'alaikum wr.wb.
Siang tadi 25 februari 2011 udara terasa panas, ku gas motor gadaian dari temanku ke desa singasari, tujuanku datang kedesa singasari tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencari azolla. sampailah saya di sengasari niatku mengajak warga setempat yang juga partner saya dalam menjalankan bisnis telur gurami untuk hunt azolla tapi ternyata orang yang saya tuju tidak ada di rumahnya melainkan sedang bekerja di kolam untuk persiapan penambahan induk. hmm ya beginilah kondisi petani gurami dikala musim tidak menentu, kebanyakan dari mereka merenovasi kolam seperti pengeringan, perbaikan pematang dan lain sebagainya.
ya, pencarianku terlupakan sejenak melihat aktivitas warga di sawah dan ternyata suasana yang terbangun sungguh nuansa pedesaan yang sangat menghibur. 
saya berkeliling area persawahan tanpa sadar mataku tertuju pada tanaman kecil hijau di genangan air sawah "ahai" ini dia yang saya cari-cari azolla, seraya teman saya menyaut dan menyampaikan bahwa "apon-apon" seperti itu banyak disini. Ternyata azolla mempunyai nama lain apon-apon setidaknya petani singasari menyebut seperti itu.
akhirnya waktu menunjukkan pukul 14.30 dan saya harus bergegas kedesa beji untuk packing telur gurami untuk pengiriman nanti malam menuju kediri.
ok, sementara cerita hari ini saya cukupkan sampai disini berhubung baterey cam-dig saya habis maka saya bergegas menuju persinggahan selanjutnya "beji" 
salam pengusaha, wassalam

Kamis, 24 Februari 2011

Azolla

azolla
Sumber Hara Nitrogen yang terlupakan sekilas saya baca sebuah artikel teringat semasa kecil saya sering bermain di pematang sawah dengan teman-teman mulai dari mencari capung, keraca, keong, sampe "ngurek" belut. ya tanaman azolla sering kita jumpai di sawah-sawah atau rawa-rawa, tapi jangan salah tanaman ini (azolla) bukan sembarang tanaman air biasa kemampuanya dalam menambat nitrogen (N) dari udara, kandungan N azolla sangat tinggi untuk ukuran bahan organik, bisa mencapai 4-5% dari berat keringnya. Azolla merupakan satu-satunya genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini. Suku Azollaceae sekarang dianjurkan untuk digabungkan ke dalam suku Salviniaceae, berdasarkan kajian morfologi dan molekular dari Smith et al. (2006). Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnataAzolla pinnata var. imbricataAzolla rubraAzolla si pupuk hidup
Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah. Azolla juga dapat dijadikan pakan untuk biri-biri, kambing, babi, dan kelinci. Di Cina, budidaya Azollabersama dengan padi dan ikan meningkatkan produksi beras sebanyak 20% dan ikan sebanyak 30%.
Lalu bagaimana cara menggunakan Azolla ?
Setelah bibit Azolla tumbuh dengan baik, tebar Azolla bersamaan atau satu minggu sebelum padi di bibitkan. Setelah lahan penuh dengan Azolla, lahan dibajak agar Azolla terbenam. Selanjutnya dilakukan penaman padi dan Azolla yang tidak terbenam dibiarkan tumbuh.  Azolla yang tumbuh di permukaan ini dapat mengambil N yang hanyut dan menguap, selain dapat pula menahan pertumbuhan gulma yang menjadi pesaing padi.

Tulisan ini saya repost dari berbagai link bertujuan untuk sekedar share agar dapat bermanfaat bagi pembaca. salam sukses untuk pengusaha muda Indonesia!!!

Selasa, 15 Februari 2011

Pranata Mangsa dan Telur Gurami

Selama ribuan tahun mereka menghafalkan pola musim, iklim dan fenomena alam lainnya, akhirnya nenek moyang kita membuat kalender tahunan bukan berdasarkan kalender Syamsiah (Masehi) atau kalender Komariah (Hijrah/lslam) tetapi berdasarkan kejadian-kejadian alam yaitu seperti musim penghujan, kemarau, musim berbunga, dan letak bintang di jagat raya, serta pengaruh bulan purnama terhadap pasang surutnya air
laut. 
Masyarakat Jawa dan Bali menyebutnya Pranata Mangsa (Sunda), Pranoto Mongso (Jawa) dan Kerta Masa (Bali). Pranata Mangsa dibutuhkan pada saat itu sebagai penentuan atau patokan bila akan mengerjakan sesuatu pekerjaan. Contohnya melaksanakan usaha tani seperti bercocok tanam, budidaya gurami atau melaut sebagai nelayan, merantau mungkin juga berperang. Sehingga mereka dapat mengurangi risiko dan mencegah biaya produksi tinggi. 

Tabel Pranata Mangsa selama setahun:
  1. Kasa (Kahiji) 22/23 Juni - 2/3 Agustus. Musim tanam palawija; pada kolam biasanya dilakukan pengeringan (pengistirahatan kolam).
  2. Karo (Kadua) 2/3 Agustus - 25/26 Agustus. Musim kapok bertunas tanam palawija kedua; 
  3. Katiga (Katilu) 25/26 Agustus - 18/19 September. Musim ubi-ubian bertunas, panen palawija; pemupukan tanah dasar kolam (kolam tanah) sawah. 
  4. Kapat (Kaopat) 18/19 September - 13/14 Oktober. Musim sumur kering, kapuk berbuah, tanam pisang; pengisian kolam pada saat ini harga telur gurami mulai stabil dan cenderung naik.
  5. Kalima (Kalima), 13/14 Oktober - 9/10 November. Musim turun hujan, pohon asam bertunas, pohon kunyit berdaun muda; kondisi telur gurami kualitas membaik diiringi kenaikan harga.
  6. Kanem (Kagenep) 9/10 November - 22/23 Desember. Musim buah-buahan mulai tua, mulai menggarap sawah; harga stabil kondisi telur sangat bagus.
  7. Kapitu (Katujuh) 22/23 Desember - 3/4 Pebruari. Musim banjir, badai, longsor, mulai tandur; induk gurami mulai terserang penyakit dan berdampak pada produktifitasnya menurun.
  8. Kawolu (Kadalapan) 2/3 Februari. Musim padi beristirahat, banyak ulat, banyak penyakit; kelangkaan telur gurami menyebabkan harganya naik secara cepat.
  9. Kasonga (Kasalapan) 1/2 Maret - 26/27 Maret. Musim padi berbunga, turaes (sebangsa serangga) ramai berbunyi; induk gurami mulai normal berproduksi namun permintaan dari petani pendeder mulai menurun.
  10. Kadasa (Kasapuluh) 26/27 Maret -19/20 April. Musim padi berisi tapi masih hijau, burung-burung membuat sarang, tanam palawija di lahan kering; produksi naik permintaan turun sehingga harga mulai anjlog/turun.
  11. Desta (Kasabelas) 19/20 April - 12/13 Mei. Masih ada waktu untuk palawija, burung-burung menyuapi anaknya; harga terus merosot sehingga banyak petani pemijah lesu dan mengistirahatkan induk gurami.
  12. Sada (Kaduabelas) 121/13 April- 22/23 Juni. Musim menumpuk jerami, tanda-tanda udara dingin di pagi hari; 
Tulisan ini bukan bertujuan mengecilkan arti ilmu pengetahuan dan teknologi modern, melainkan sebagai review untuk kita masyarakat Indonesia yang sudah berbudaya tinggi dalam mencermati alam semesta sejak ribuan tahun yang lalu dan sebagai evaluasi untuk mengingatkan kembali sebagai manusia beragama bahwa bumi ini juga adalah mahluk ciptaan Allah SWT, seperti; matahari, bintang, planet dan benda-benda angkasa lainnya mengisyaratkan bahwa bumi pun ingin berkomunikasi kepada kita, ingin diperhatikan, ingin dipelihara. Oleh karena itu menjaga dan memelihara lingkungan hidup ini tidak hanya sekedar semboyan atau simbolis saja, lebih penting dari itu bagaimana penerapan di lapangan.

Sabtu, 12 Februari 2011

KEGIATAN SELEKSI INDUK GURAMI

06/02/2011 pagi yang cerah menuntun langkahku menuju kolam di desa singasari purwokerto, maksud kedatangan saya hari adalah untuk mengecek kegiatan seleksi induk guna mengisi kolam.
Saya tiba dilokasi tepat jam 08.00 langsung saya menuju kolam dengan 2 orang warga yang telah siap melakukan seleksi. kegiatan pertama dilakukan adalah penjaringan induk dari kolam penampungan
 tampak seorang sedang menangkap indukan dari kolam penampungan.
Induk berhasil kami naikkan ke dalam drum dengan jumlah 70 ekor induk terdiri dari 12 ekor induk jantan dan sisanya induk betina. Kegiatan seleksi dimulai segera setelah induk diangkat kedalam drum dan seleksinya dilakukan di pinggir kolam secara manual dengan mengandalkan kemampuan alamiah



Seleksi dilakukan dengan memilih induk yang telah siap matang gonad, dengan menebarnya pada kolam pemijahan yang telah disiapkan, pengangkutan dari kolam penampungan ke kolam pemijahan setelah dilakukan seleksi menggunakan tenaga manual (dipikul).








  terkadang kami pun turun ke kolam untuk menebar induk gurami






 alhamdulillah akhirnya kegiatan seleksi hari ini selesai pukul 12.00 tepat.