Powered By Blogger

Selasa, 15 Februari 2011

Pranata Mangsa dan Telur Gurami

Selama ribuan tahun mereka menghafalkan pola musim, iklim dan fenomena alam lainnya, akhirnya nenek moyang kita membuat kalender tahunan bukan berdasarkan kalender Syamsiah (Masehi) atau kalender Komariah (Hijrah/lslam) tetapi berdasarkan kejadian-kejadian alam yaitu seperti musim penghujan, kemarau, musim berbunga, dan letak bintang di jagat raya, serta pengaruh bulan purnama terhadap pasang surutnya air
laut. 
Masyarakat Jawa dan Bali menyebutnya Pranata Mangsa (Sunda), Pranoto Mongso (Jawa) dan Kerta Masa (Bali). Pranata Mangsa dibutuhkan pada saat itu sebagai penentuan atau patokan bila akan mengerjakan sesuatu pekerjaan. Contohnya melaksanakan usaha tani seperti bercocok tanam, budidaya gurami atau melaut sebagai nelayan, merantau mungkin juga berperang. Sehingga mereka dapat mengurangi risiko dan mencegah biaya produksi tinggi. 

Tabel Pranata Mangsa selama setahun:
  1. Kasa (Kahiji) 22/23 Juni - 2/3 Agustus. Musim tanam palawija; pada kolam biasanya dilakukan pengeringan (pengistirahatan kolam).
  2. Karo (Kadua) 2/3 Agustus - 25/26 Agustus. Musim kapok bertunas tanam palawija kedua; 
  3. Katiga (Katilu) 25/26 Agustus - 18/19 September. Musim ubi-ubian bertunas, panen palawija; pemupukan tanah dasar kolam (kolam tanah) sawah. 
  4. Kapat (Kaopat) 18/19 September - 13/14 Oktober. Musim sumur kering, kapuk berbuah, tanam pisang; pengisian kolam pada saat ini harga telur gurami mulai stabil dan cenderung naik.
  5. Kalima (Kalima), 13/14 Oktober - 9/10 November. Musim turun hujan, pohon asam bertunas, pohon kunyit berdaun muda; kondisi telur gurami kualitas membaik diiringi kenaikan harga.
  6. Kanem (Kagenep) 9/10 November - 22/23 Desember. Musim buah-buahan mulai tua, mulai menggarap sawah; harga stabil kondisi telur sangat bagus.
  7. Kapitu (Katujuh) 22/23 Desember - 3/4 Pebruari. Musim banjir, badai, longsor, mulai tandur; induk gurami mulai terserang penyakit dan berdampak pada produktifitasnya menurun.
  8. Kawolu (Kadalapan) 2/3 Februari. Musim padi beristirahat, banyak ulat, banyak penyakit; kelangkaan telur gurami menyebabkan harganya naik secara cepat.
  9. Kasonga (Kasalapan) 1/2 Maret - 26/27 Maret. Musim padi berbunga, turaes (sebangsa serangga) ramai berbunyi; induk gurami mulai normal berproduksi namun permintaan dari petani pendeder mulai menurun.
  10. Kadasa (Kasapuluh) 26/27 Maret -19/20 April. Musim padi berisi tapi masih hijau, burung-burung membuat sarang, tanam palawija di lahan kering; produksi naik permintaan turun sehingga harga mulai anjlog/turun.
  11. Desta (Kasabelas) 19/20 April - 12/13 Mei. Masih ada waktu untuk palawija, burung-burung menyuapi anaknya; harga terus merosot sehingga banyak petani pemijah lesu dan mengistirahatkan induk gurami.
  12. Sada (Kaduabelas) 121/13 April- 22/23 Juni. Musim menumpuk jerami, tanda-tanda udara dingin di pagi hari; 
Tulisan ini bukan bertujuan mengecilkan arti ilmu pengetahuan dan teknologi modern, melainkan sebagai review untuk kita masyarakat Indonesia yang sudah berbudaya tinggi dalam mencermati alam semesta sejak ribuan tahun yang lalu dan sebagai evaluasi untuk mengingatkan kembali sebagai manusia beragama bahwa bumi ini juga adalah mahluk ciptaan Allah SWT, seperti; matahari, bintang, planet dan benda-benda angkasa lainnya mengisyaratkan bahwa bumi pun ingin berkomunikasi kepada kita, ingin diperhatikan, ingin dipelihara. Oleh karena itu menjaga dan memelihara lingkungan hidup ini tidak hanya sekedar semboyan atau simbolis saja, lebih penting dari itu bagaimana penerapan di lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar